Selasa, 15 April 2008

Lukman Sardi Dari Pembunuh Bayaran Sampai Gay

 ktor Lukman Sardi merasa dirinya beruntung. Setelah kebagian peran di film-film bagus dengan sutradara bagus pula, Lukman kembali main di film garapan Sekar Ayu Asmara ‘Pesan Dari Surga’ dengan karakter yang baru, yakni sebagai gay.

 Waktu casting, gue tunjuk peran ini! tantangannya lebih besar,” ucap Lukman ditemui pada preskon film ‘Pesan Dari Surga’, beberapa waktu lalu. Berperan sebagai Kuta, drummer band topeng, tukang tattoo, pecinta sesama jenis, Lukman benar-benar melakukan riset. “Gue main ke tempat nongkrong mereka, kebetulan ada beberapa temen gue gay,” jelas putra dari Idris Sardi ini.

 enjadi gay adalah segelintir peran nyeleneh yang dilakoni Lukman. Pada film ‘Berbagi Suami’, Lukman menjadi Pak’Lik, supir truk dengan 4 istri ! Lukman juga main bagus di '9 naga' sebagai pembunuh bayaran, dan sau peran lagi di film controversial, ‘Jakarta Undercover’.

 Gue sangat beruntung, gue selalu dapat film bagus, orang yang tepat, sutradara hebat, dan lakon yang belum pernah gue lakuin,” ucap Lukman seraya tersenyum.

 emasa produksi Pesan Dari Surga, pergaulannya dengan gay membuat Lukman makin respek dengan mereka. “Cara berpikir mereka sama aja dengan kita, sama kayak cowok-cewek jatuh cinta, malah mereka itu lebih romantis dan possesif,” imbuh Lukman.

Hubungan gay ala Lukman dan lawan mainnya, Ario Seto bakal mengguncang! “Disitu bakal ada adegan yang belum pernah gue lakukan,” bocornya. Apa tuh Man? “Nonton aja,” jawab Lukman bikin penasaran.

Lukman Sardi, Incaran Para Gay?

, Tak bisa dipungkiri, makin hari makin banyak kaum gay di Indonesia. Mereka tanpa segan mengajak orang asing tidur bareng. Salah satu korbannya adalah Lukman Sardi. Wow!

Siapa sangka aktor yang berpenampilan maskulin dan gagah dengan brewok tipisnya itu ditaksir gay. Bukan hanya sekali atau dua kali, putra pebiola Idris Sardi itu rupanya sering diincar.

"Gue masih normal, nggak kepikiran seperti itu," ungkap Lukman saat ditemui pada acara jumpa pers film 'Pesan Dari Surga' di Planet Hollywood, Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta, Kamis (7/12/2006) malam.

Rupanya, tawaran tidur bareng yang meningkat itu muncul karena sebab. Lukman, kerap mengunjungi klub gay beberapa waktu lalu. Tapi kunjungan itu, katanya hanya sebatas untuk menghayati peran dalam film teranyarnya 'Pesan dari Surga'.

Dalam film ini, Lukman memerankan tokoh Kuta. Seorang anak band, gay, yang suka pada pria berkeluarga. Dikisahkan, Kuta adalah tipe gay klise yang romantis dan posesif.

Namun, Lukman -yang masih bersaudara dengan musisi Shelomita- mengaku mendapat hikmah dari peran gaynya. "Sekarang gue kurang lebih jadi tahu mana pria gay atau bukan," imbuhnya mengakhiri pembicaraan.(dit/dit)

Lukman Sardi-Priscillia, Cinta Bersemi di Lokasi Syuting

Cinta bersemi di lokasi syuting dirasakan oleh pasangan Lukman Sardi dan Priscillia. Saat terlibat dalam satu produksi film, benih-benih cinta dirasakan oleh sejoli itu.

"Kita ketemu di suatu tempat saat syuting film 9 Naga. Dia itu asisten produser dan gue pemain. Di situlah benih-benih cinta mulai muncul," jelas Lukman yang ditemui di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Senin (19/11/2007).

 erbedaan usia yang terpaut 13 tahun ternyata tidak menghalangi pasangan ini untuk terus menjalin asmara. Terbukti, sudah dua tahun mereka menjalani hubungan.

 Justru dengan perbedaan umur, kita berusaha untuk saling melengkapi satu sama lain," imbuh Lukman.

Hal tersebut didukung Priscilla yang menyikapi perbedaan umur dengan bijak. "Aku enggak memandang perbedaan umur kita. Karena, dengan beda umur dia bisa ngemong dan membimbing aku, toh nantinya dia akan jadi pemimpin keluarga," tutur dara berusia 23 tahun itu.

Akankah pasangan ini segera menuju jenjang pernikahan?

"Kalau gua pengennya sih secepatnya, karena umur gue sudah 30 keatas. Tapi gue sendiri juga enggak mau ngotot, takutnya malah berantakan. Lebih baik pelan-pelan tapi selamat," tandas Lukman.

(lsi)

Lukman Sardi Sibuk Bisnis Janda

JAKARTA - Penghasilan sebagai aktor ternyata belum cukup bagi Lukman Sardi. Segala sesuatu yang bisa dijadikan bisnis dilakukannya. Termasuk bisnis janda.

"Gue berperan sebagai makelar kawin kontrak. Bisa dibilang gue ini germo atau halusnya itu mucikari. Gue nggak punya hati, segala sesuatu yang bisa dibisnisin termasuk bisnis janda gue lakoni. Bahkan, gue sampai punya daftar janda-janda yang bisa diajak kawin kontrak," ujar Lukman yang ditemui di Euro Cafe, Apartemen Belleza, Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (3/1/2008).

Bisnis janda tersebut hanya bagian dari akting yang dilakoni Lukman dalam film terbarunya, Kawin Kontrak. Di film itu, Lukman berperan sebagai Kang Sono.

  "Siapapun yang butuh janda dan butuh untuk kawin kontrak bisa hubungin gue. Tapi, itu cuma untuk di film," ucapnya tertawa.

Bila melihat beberapa film yang dibintangi Lukman, seperti diketahui setiap peran Lukman memiliki karakter berbeda. Bagaimana tanggapan Lukman atas peran-perannya itu?

"Buat gue, setiap peran itu tantangan. Sebagai aktor yang baik kita harus bisa mainkan apa saja. Mulai dari peran penjahat atau peran baik, itu merupakan tantangan buat gue," tuturnya.

Walau begitu, Lukman mengaku belum cukup puas dan masih ingin mengeksplorasi akting.

"Tapi, kalau dipikir-pikir sebagai pemain, gue sudah cukup puas karena sudah memerankan berbagai karakter. Cukup membanggakan dan bersyukur karena nggak semua aktor punya kesempatan itu dan ini jadi penyemangat gue," tandasnya.(lsi)
(ang)

Lukman Sardi Persiapan Menikah

JAKARTA - Dikejar umur semakin tua, Lukman Sardi yang berusia 37 tahun tengah mempersiapkan pernikahan. Meski usia calon istri terpaut 13 tahun, hati Lukman sudah mantap.

"Sekarang, gue sedang persiapan menuju ke arah itu. Target sih ingin secepatnya, tapi semua butuh waktu. Sebab, pernikahan melibatkan dua pihak. Yang pasti arah ke sana sudah ada," beber Lukman yang ditemui usai press screening film In The Name of Love, di Studio XXI, Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (6/4/2008).

Persiapan yang dilakukan bintang film Naga Bonar Jadi 2 dan Quickie Express ini termasuk mengumpulkan materi. Rupanya, walau telah membintangi sejumlah film, soal materi Lukman merasa belum mapan.

"Bicara materi, pada dasarnya manusia nggak pernah puas. Gue sudah merasa cukup. Walau pun rumah gue masih numpang sama orangtua. Gue sedang membangun kehidupan untuk masa depan nanti," ucap Lukman yang secara mental siap menikah ini.

Disinggung tentang keterpautan usia 13 tahun dengan pacar yang bernama Pricilia, Lukman tersenyum. Baginya, tak ada masalah dengan perbedaan usia lebih dari 10 tahun.

"Tidak ada masalah karena berhubungan nggak harus melihat umur. Yang penting kedewasaan seseorang. Gue merasa cewek gue lebih dewasa dari umur yang sebenarnya. Dia juga nggak cemburu. Cewek gue mengerti banget pekerjaan gue. Mudah-mudahan semuanya berjalan baik sampai pernikahan," harapnya.(ang)

Lukman Sardi, Asyiknya Daun Muda

DIKEJAR umur yang semakin tua, pemain sinetron Lukman Sardi makin mematangkan diri untuk segera mengakhiri status bujangnya. Biarpun calon istri usianya terpaut jauh, 13 tahun, namun Lukman Sardi merasa asyik-asyik saja menikah dengan ‘daun muda.’

“Tidak ada masalah dengan beda umur. Karena berhubungan nggak harus melihat umur. Yang penting kedewasaan seseorang. Gue merasa cewek gue lebih dewasa dari umur yang sebenarnya. Dia juga nggak cemburuan,” kata Lukman Sardi saat ditemui usai press screening film In The Name of Love, Minggu (6/4). “Target sih ingin secepatnya, tapi semua butuh waktu. Sebab, pernikahan melibatkan dua pihak. Yang pasti arah ke sana sudah ada,” lanjutnya.

Persiapan yang dimaksud termasuk mengumpulkan duit tabungan untuk persiapan berumahtangga. Bintang film Naga Bonar Jadi 2 dan Quickie Express merasa kini merasa sudah sangat mantap dengan calon istrinya.

“Bicara materi, pada dasarnya manusia nggak pernah puas. Gue sudah merasa cukup. Walaupun rumah gue masih numpang sama orangtua. Gue sedang membangun kehidupan untuk masa depan nanti,” ucap pemain film yang tampangnya sangat mirip dengan wajah bapaknya, ‘Begawan Biola’ Idris Sardi.

Sayangnya, belum ada kejelasan kepastian tanggal bulan dan tahun pernikahannya. Lukman hanya menyebut ‘secepatnya’ karena dirinya sudah merasa siap lahir dan batin. “Apa penting-penting amat sih buat tahu tanggal pernikahanku?” kelakarnya, balik bertanya.(mun)

Lukman Sardi Merasa Reuni Gede-gedean

Aktor Lukman Sardi (37) merasa sangat bahagia dan beruntung ketika dirinya ditawari oleh sutradara Rudi Soedjarwo memainkan sebuah peran dalam film "In The Name of Love".

Selain faktor Rudi yang sekali lagi memberikan kesempatan bermain dalam layar lebar setelah film "9 Naga", kehadiran aktor dan aktris papan atas Indonesia jugalah yang membuat Lukman mau menerima 'pinangan' Rudi tersebut.

Di luar Lukman, dalam film "In The Name of Love" muncul aktris Christine Hakim, hingga aktor Roy Marten dan Cok Simbara. "Gue kayak reunian aja," kata Lukman saat ditemui Warta Kota seusai penayangan perdana film "In The Name of Love" di Bioskop XXI Plaza Senayan, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (6/4) pagi. Di film itu Lukman mendapat peran sebagai Ardian Hidayat.

Lukman merasa begitu senang akhirnya, tanpa diduga, bisa bermain kembali bersama para aktor dan aktris pujaannya tersebut. Jauh sebelum bermain dan bertemu lagi di film "In The Name of Love" tersebut Lukman pernah bermain dengan Christine Hakim di film "Pengemis dan Tukang Becak" pada tahun 1979.

Setahun sebelumnya, Lukman beradu peran dengan aktor Cok Simbara dalam film "Kembang-kembang Plastik". "Gue inget banget tuh, umur gue waktu ketemu Cok Simbara itu baru enam tahun. Sutradara filmnya waktu itu Wim Umboh," kenang Lukman.

Tidak lama kemudian, medio 1980-an, Lukman dipertemukan dengan aktor gaek yang sekarang mendekam di LP Surabaya, Roy Marten. Film yang dimainkan Lukman dengan Roy kala itu berjudul "Beningnya Hati Seorang Gadis".

"Yang jelas di film 'In The Name of Love' ini gue kayak reuni gede-gedean. Apalagi bisa gawe bareng lagi dengan Rudi setelah film "9 Naga". Berapa lama gue nggak pernah ketemu ibu Christine Hakim," tutur Lukman yang digambarkan memiliki sifat emosional dan temperamental yang sangat besar di film terbarunya itu.

Semua aktor dan aktris berbakat itu, kata Lukman, tanpa disengaja banyak menempa kemampuannya berakting selama ini. Lukman mengaku, diam-diam dirinya banyak belajar dari cara berakting pada 'jawara-jawara' film Indonesia tersebut. Begitu kagumnya, Lukman tidak bisa berkata-kata saat ditanya tentang kekaguman ketiga pemain film pujaannya itu. (jan)

Lukman Sardi dan Pujaan Hati

Aktor pemeran film 9 Naga lukman sardi kepergok sedang mengandeng wanita cantik saat menghadiri peluncuran film Quickie Express, ketika dihampiri wartawan wajah ganteng nampak memerah. Pria yang memiliki beberapa tato dibadannya memang jarang terlihat berjalan bersama seorang wanita.

Lukman menggandeng seorang wanita berambut panjang yang menggunakan busana casual. Saat diteliti lebih lanjut, ternyata sosok wanita muda tersebut bernama Lia. Kedua pasangan tersebut ternyata sudah menjalin hubungan asmar selama 2 tahun, awal mereka dipertemukan saat proses pembuatan film 9 Naga dimana sang kekasih menjabat sebagai asisten produser.

Keduanya pun terlihat salah tingkah, saat akan diminta keterangan. Kemesraan yang tadinya terjalin, tiba-tiba terlihat canggung. Tak ingin melewatkan momen berharga, beberapa fotografer menyergap keduanya. Akhirnya, kebersamaan mereka berhasil diabadikan. Lukman dan Lia terkejut dan tak dapat berbuat apa-apa.

Lukman Sardi Siap Menikah

Lukman Sardi adalah salah satu aktor yang jarang terkena gosip miring, kehidupannya terlihat sangat normal, tidak banyak yang bisa kita bicarakan dari pemain film 9 naga ini, tap ketika kemarin sempat kepergok dengan seorang wanita yang dianggapnya sebagai pujaan hati, Lukman akhirnya menjelaskan keinginannya dimasa depan.

Hubungan yang terjalin dengan wanita yang bernama Lia tidak sebentar, mereka sudah membina tali asmaranya selama 2 tahun, alhasil pria yang memiliki beberapa tattoo ditubuhnya mengutarakan kesiapannya untuk segera membina rumah tangga, pernikahan memang prioritas utama mengingat usia Lukman sudah tidak muda lagi.

Setiap orang pasti mempunyai keluarga didalam kehidupannya, tidak terkecuali keinginan mulia yang disampaikan Lukman kepada tim kami, biarpun demikan Lukman tidak memberitahuan mengenai kepastian kapan dirinya akan menikah. Tapi kalau dilihat dari caranya menata masa depan untuk memiliki sebuah keluarga, nampaknya akan sesegera mungkin, mengingat saat ini dirinya tidak terlalu berfokus terhadap karier

Lukman Sardi Kritik Extra Large Rabu, 09 April 2008

Pemain film Lukman Sardi mengatakan dirinya tidak bisa menikmati film komedi XL (Extra Large Antara Aku, Kau dan Mak Erot) menurut putra violis Idris Sardi tersebut, film besutan sutradara Monty Tiwa ini terlalu biasa.

Secara jujur Lukman mengakui kurang menikmati film tersebut, judul film menurutnya tidak sesuai dengan cerita, dan masih banyak adegan yang bisa di gali untuk memperdalam cerita film tersebut, "tapi ini menurut saya pribadi, bisa saja saya salah" ucap Lukman.

Lukman yang berperan dalam "Naga Bonar Jadi 2" juga menyoroti tentang tehnik pengambilan gambar yang tidak maksimal, namun ada beberapa pemain yang menurutnya bermain bagus.

Minggu, 13 April 2008

promo film IN THE NAME OF LOVE di bandung

LUKMAN SARDI DAN ARTIS PENDUKUNG FILM IN THE NAME OF LOVE AKAN MENEMUI FANS NYA DI CIWALK BANDUNG HARI SELASA,15 APRIL 2008.TERIMA KASIH.

By:MODERATOR LUKMANIAST

Syuting 'JAKARTA UNDERCOVER', Lukman Sardi Babak Belur

Berperan antagonis dalam film terbarunya JAKARTA UNDERCOVER, Lukman Sardi banyak melakukan adegan pengejaran dan perkelahian yang sempat membuatnya babak belur.

"Adegan berantemnya gak dikoreografi, terserah kita saja, jadi kadang-kadang ada yang 'beneran'. Misal waktu adegan perkelahian dengan Luna Maya (aktris utama) gue sempat ditonjok beneran," kata Lukman yang ditemui seusai premier JAKARTA UUNDERCOVER di Djakarta Theatre, Rabu malam.

Selain adegan perkelahian yang memang nyata itu, adegan kejar-kejaran juga membuatnya kelelahan. "Adegan kejar-kejaran di jalan raya diulang empat atau lima kali. Sampai muntah-muntah segala," katanya sambil tertawa mengenang proses pengambilan gambar film produksi Velvet Films itu.

"Capek (main film ini). Capeknya kayak waktu main di (film) GIE. Di situ gue naik gunung yang capeknya sama," tutur bintang PESAN DARI SURGA itu.

Dalam film yang diangkat dari buku karya Moammar Emka berjudul sama itu, Lukman Sardi berperan sebagai Haryo, anak pejabat yang tidak sengaja melakukan pembunuhan di klub malam tempat Viki (diperankan Luna Maya) bekerja.

Secara tidak sengaja adik Viki menyaksikan pembunuhan tersebut dan membuat nyawanya serta nyawa kakaknya terancam karena Haryo tidak menginginkan adanya saksi.

Buku Moammar Emka itu sempat mengalami kontroversi karena menyajikan potret kehidupan malam Jakarta yang liar dan vulgar.

Namun film yang akan mulai beredar Rabu (22/3) di bioskop tersebut tidak semata-mata menyajikan kehidupan malam, tapi merupakan sebuah suspense thriller tentang sebuah pembunuhan.

Oleh karenanya, Lukman mengatakan bahwa orang-orang tidak seharusnya berprasangka bahwa film tersebut hanya akan mengumbar kehidupan malam (dalam film ditunjukkan tentang klub striptease) namun banyak nilai-nilai lain yang harusnya juga diperhatikan.

"Jangan berpikiran negatif dulu tentang film ini, masih ada nilai-nilai lain yang ingin disampaikan seperti persahabatan maupun keluarga," katanya.

"Jangan juga menilai seseorang dari luarnya saja. Orang-orang selalu berpikiran jelek tentang seorang penari striptease, tapi tidak seharusnya begitu," lanjut Lukman.

Lukman lebih menganggap bahwa kisah yang diangkat oleh JAKARTA UNDERCOVER adalah sebuah realita dari kehidupan kota metropolitan Jakarta. (*/erl)

Lukman Sardi Ingin Jadi Sutradara

Berakting di hadapan kamera sepertinya tidaklah cukup bagi Lukman Sardi. Aktor yang membintangi film 9 NAGA dan BERBAGI SUAMI terobsesi ingin menjadi sutradara.

"Cita-cita saya adalah pada akhirnya ingin menjadi seorang sutradara film, karena setiap aktor yang selama ini selalu berada di depan layar, tentu pada akhirnya ingin juga terjun di belakang layar," kata Lukman di Jakarta, Minggu.

Menurut Lukman, cita-cita tersebut akan diraihnya dalam waktu jangka panjang, karena semuanya membutuhkan kerja keras, pembelajaran serta proses panjang.

"Dengan menjadi salah satu juri dalam Festival Sinema Prancis, juga merupakan salah satu proses belajar bagi saya, karena kita bisa mempelajari bagaimana orang-orang Prancis membuat film," ujarnya.

Ia mengatakan, sering sekali menonton film Prancis, karena banyak memiliki tema yang unik serta begitu berbeda dengan film Hollywood. "Kebanyakan film Prancis berangkat dari sebuah tema yang sederhana dan berasal dari kehidupan sehari-hari," katanya.

Walaupun memiliki bahasa cakap yang berbeda dengan Indonesia, ujarnya film merupakan bahasa yang universal, sehingga dengan bahasa gambar penonton dapat menangkap apa saja yang ingin diceritakan.

Lukman mengatakan, masyarakat Indonesia sekarang membutuhkan alternatif tontonan, tidak hanya film-film horor yang sekarang telah merebak di mana-mana.

"Saya tidak mengatakan film horor adalah film yang buruk, tetapi kebanyakan di Indonesia, film-film bertema horor itu memiliki alur cerita serta tema yang kurang lebih sama, padahal dari film horor itu sendiri bisa dibuat dengan lebih kreatif," tutur dia.

Oleh karena itu, katanya menambahkan, berbagai macam festival film, salah satunya Festival Sinema Prancis dapat menjadi alternatif tontonan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. (*/erl)

Dibilang 'Bujang Lapuk', Lukman Sardi Nyantai

Lukman Sardi, mengaku dirinya tak peduli disebut bujang lapuk, walaupun kini telah menginjak usia yang ke-36 tahun. Ia mengaku tak punya masalah dengan hal itu. Memang, putra sang maestro biola Idris Sardi, yang mengaku punya kekasih yang masih kuliah, ini terkenal sangatlah santai. Kalaupun dia tidak pernah terlihat menggandeng seorang wanita, menurutnya, hal itu bukannya tanpa alasan.


"Calon sudah ada, dia masih kuliah, lagi banyak yang perlu diberesin. Mau dibilang bujang lapuk gak masalah," ujarnya saat ditemui di Djakarta Theater, Rabu (12/3) usai preskon film IN THE NAME OF LOVE, film terbaru garapan sutradara Rudi Soedjarwo, dimana Lukman turut bermain di dalamnya.


Gara-gara main di film ini pula Lukman ketiban sial. Ia terkena ledakan pistol berisi empat peluru saat adegan. Akibatnya, ujung jempol tangannya sampai sekarang tidak bisa dibengkokkan. Saat diperiksa dokter, susunan tulangnya telah tergeser dan berubah bentuk. Operasi kecil pun dijalaninya.


"Untung itu pistol beneran, kalau tidak, itu pistol bisa pecah dan serpihannya bisa sampai ke mata. Aku sudah ke akupuntur dan dokter," kata si 'bujang lapuk' ini nyantai. (kpl/ang/tri)

Lukman Sardi Reuni di 'IN THE NAME OF LOVE'

Pernah beradu akting dengan Roy Marten (DINGINNYA HATI SEORANG GADIS), Cok Simbara (KEMBANG-KEMBANG PLASTIK-1978) dan Christine Hakim (PENGEMIS DAN TUKANG BECAK-1979), nama-nama yang sudah tidak asing di dunia perfilman Indonesia itu ternyata masih lekat dalam benak Lukman Sardi meski hal itu sudah puluhan tahun yang lalu.


Kenangan pun menjadi nyata saat Rudi Soedjarwo merangkulnya dalam film IN THE NAME OF LOVE untuk menjadi lawan main tiga pemain watak tersebut di atas.


"Aku sangat senang bisa main lagi dengan mereka – Roy Marten, Cok Simbara, dan Christine Hakim - bareng dalam 1 film lagi. Pernah main bareng ama mereka tapi dalam film yang beda saat aku masih kanak-kanak, makanya di sini aku merasa seperti reuni," ungkap anak pemain biola kawakan, Idris Sardi saat Press Screening film IN THE NAME OF LOVE di Plaza Senayan, minggu (06/04).


Kematangan perannya saat ini pun ia akui sebagai hasil menimba ilmu dari aktor-aktor senior seperti mereka, khususnya Christine Hakim yang sudah ia anggap sebagai ibu kedua dalam hidupnya.


"Dulu aku pernah berperan sebagai anak dari Ibu Christine, dan perasaan seorang anak tetap aku rasakan saat bermain lagi dengannya. Hal itu karena ia orangnya sangat baik, punya kharisma kuat, rendah hati, serta mengayomi tanpa menggurui," kenang Lukman Sardi.


"Secara ga sadar, langsung maupun tidak kita bisa menimba ilmu saat menjadi lawan main mereka," sambung aktor kelahiran 37 tahun silam yang mengaku sudah membintangi lebih dari sepuluh judul film tanah air.


Namun di balik kualitas aktingnya, ternyata ia masih menyimpan satu obsesi peran yang sampai saat ini belum terwujud. "Menjadi seorang cewek adalah obsesi dalam dunia akting aku yang belum kesampaian sampai saat ini, cewek ya bukan banci. Karena untuk peran itu kita harus berubah 180 derajat, dan itu merupakan tantangan terbesar bagi aku," pungkasnya. (kpl/ant)

Biografi Lukman Sardi

Lukman Sardi
Laki-Laki
Jakarta, 14 Juli 1971


Biografi :

Lukman Sardi terlahir di Jakarta, 14 Juli 1971. Lukman adalah seorang aktor yang telah mengeluti dunia film sejak dirinya masih berusia lima tahun. Debut filmnya berjudul KEMBANG-KEMBANG PLASTIK(1978) dan PENGEMIS DAN TUKANG BECAK (1978), yang masing-masing arahan sutradara Wim Umboh.

Di usia kanak-kanaknya Lukman terhitung telah membintangi tujuh judul film, namun saat memasuki Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dirinya harus berhenti dari akting dan harus serius belajar di bangku sekolah.

Setelah sekian lama tenggelam, Lukman kemudian muncul sebentar membintangi sinetron ENAM LANGKAH (1994), produksi Miles. Namun kemudian dirinya menghilang kembali, dan muncul kemudian lewat film GIE (2004) yang dibintanginya bersama Nicholas Saputra.

Penghargaan yang pernah diterima putra maestro biola Idris Sardi ini di antaranya, The Best Actor di ajang Bali International Film Festival 2006, nominasi MTV Indonesia Movie Award 2006 sebagai Most Favourite Actor, nominasi Festival Film Indonesia Jakarta 2006, sebagai pemeran pendukung pria terbaik.

Filmnya yang terkenal diantaranya, 9 NAGA, BERBAGI SUAMI dan PESAN DARI SURGA. Dalam film PESAN DARI SURGA (2006), Lukman berperan sebagai Kuta, seorang pemegang bass yang memiliki kehidupan seksual menyimpang. Untuk perannya ini Lukman sempat risih, namun sebagai orang profesional Lukman toh harus menjalaninya secara total.

Film terakhir Lukman berjudul, NAGA BONAR JADI 2 garapan sutradara dan aktor Deddy Mizwar. Dalam film ini Lukman berperan sebagai sosok sopir bajay yang terus mengantar dan diomeli Naga Bonar (Deddy Mizwar).

Pancing Emosi Bukan Modal Utama Lukman Sardi

Tidak sedikit orang berpendapat bahwa aktor/aktris yang hebat adalah ketika ia lewat perannya dalam film bisa memancing emosi penonton hingga menangis atau tertawa geli. Namun, bagi bintang BERBAGI SUAMI, Lukman Sardi, persoalannya tidak sesederhana itu.


"Itu salah satunya, tetapi bagi saya akting yang baik adalah tidak berlebihan tetapi sama sekali tidak kurang, harus pas," katanya, ketika berbincang dengan wartawan dalam sebuah workshop yang diselenggarakan JAK TV dan Tabloid Cek&Ricek di Jakarta, Senin (29/10).


Workshop itu sendiri digelar sebagai rangkaian kegiatan awal Festival Film Jakarta (FFJ) 2007, tujuannya untuk memberikan bekal pengetahuan tentang seni peran dan pembuatan film bagi wartawan yang bakal menjadi juri verifikasi.


Menurut Lukman, akting adalah seni peran yang harus dikuasai oleh seorang bintang film, bisa melalui pendidikan formal ataupun belajar dari pengalaman. Untuk bisa berperan dengan baik, seorang aktor/aktris harus membuang ego pribadinya dan masuk ke dalam roh karakter yang diperankannya.


"Saya sendiri tidak belajar di sekolah atau lembaga formal. Waktu kecil, kebetulan ayah saya kenal dengan sutradara Om Wim Umboh, dan saya diajak main. Film pertama saya KEMBANG-KEMBANG PLASTIK, saya lupa tahun 1976 atau 1977," katanya.


Dalam diskusi, ia memuji sejumlah aktor yang dianggapnya mampu bermain secara luar biasa, satu di antaranya John Travolta dalam PULP FICTION.


Menyinggung soal penjurian, aktor yang juga membintangi GIE, PHOTOGRAPH, 9 NAGA, dan NAGA BONAR JADI 2 itu mengatakan, "Tidak gampang jadi juri film."


Menurut dia, hal terpenting yang harus dilakukan adalah bersikap objektif, dengan membuang rasa suka atau tidak suka terhadap sebuah film, termasuk jenis film dan siapa saja para pembuatnya.


FFJ 2007 merupakan acara tahunan yang kedua kali diselenggarakan JAK TV, setelah yang pertama digelar tahun lalu secara kerjasama dengan tabloid Bintang Indonesia. Tahun ini, film-film yang dinilai adalah produksi Oktober 2006-September 2007.


Workshop FFJ dijadwalkan berlangsung tiga hari, 29-31 Oktober, dengan pembicara insan film dari Masyarakat Film Indonesia. Dalam diskusi sesi pertama, tampil sebagai pembicara Prima Rusdi, Salman Aristo, dan Joko Anwar, dengan moderator Nia Dinata.


Mereka memberikan materi tentang penulisan skenario, yang di antaranya memiliki ukuran terdiri dari tiga babak dan dua jembatan (turning point). Menurut Prima, jika sutradara tidak cakap masih bisa ditolong, begitupun jika produser (pemberi ide cerita) tidak mampu. Tapi, kalau penulis skenarionya jelek, pasti filmnya jelek. (*/boo)

Lukman Sardi Ngebet Jadi Perempuan

Kapanlagi.com - Banyak peran sudah dialami oleh aktor Lukman Sardi. Namun ada yang belum dijalani dan ingin dicobanya, yakni menjadi perempuan.


"Jadi perempuan itu kan susah banget. Karena berbeda seratus persen dengan lelaki. Berbeda kalau menjadi waria, karena masih ada sisi lakinya. Dan gue lagi mencari peran wanita," kata anak musisi Idris Sardi ini.


Meski namanya sudah dikenal sebagai aktor, Lukman tak masalah jika diberikan peran kecil pada sebuah film. "Buat aku semua peran itu sama. Peran kecil itu pasti menunjang peran yang besar, sama pentingnya. Nggak jauh beda. Yang membedakan hanya honor," ujarnya.


Lukman pernah menolak sebuah peran utama di film. Tapi saat itu dia sedang bermain di film lain yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Meski sayang ditolak karena bayaran yang tinggi, tapi Lukman harus melakukannya. "Yang tahu keadaan kita kan diri kita sendiri. Kalau habis main film itu gue mati bagaimana? Atau gue sakit parah? Mending gue tolak tapi gue masih sehat," bilang pria yang sedang bersiap main film QUICKLY EXPRESS ini. (kpl/

Senin, 07 April 2008

Hello LUKMANIAST !

di blog ini kalian semua bisa mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan LUKMAN SARDI.dari SCHEDULE,NEWS,sampai semua hal tentang kak LUKMAN SARDI.pokoknya,apa sih yang nggak buat para LUKMANIAST yang pengen tahu tentang kak LUKMAN SARDI?kami akan kasih buat kalian semua penggemar kak LUKMAN SARDI dan para LUKMANIAST dimanapun kalian berada.

kirim/posting artikel,foto,all about LUKMAN SARDI yang kamu punya,atau tulis saran,komentar,dan unek-unek kamu buat lukman sardi  ke blognya lukman sardi,ya.......!

disini kalian bisa kirim gambar karya kalian buat kak LUKMAN SARDI  juga.dan bisa curhat sama kak LUKMAN SARDI.asalkan tidak berbau SARA dan pornografi.

kami LUKMANIAST membuat blog ini untuk mendekatkan kalian dengan idola kalian.dan kami merancangnya secara khusus.dan bagi kalian yang kirim/posting apapun(asalkan tidak mengandung unsur SARA)sudah otomatis menjadi member LUKMAN SARDI FANS CLUB.

dan bagi kalian yang memposting all about lukman sardi,akan mendapat kaos,pin,topi,foto,dan kartu anggota LUKMANIAST dari kami.

LUKMANIAST?apaan tuh?

LUKMANIAST adalah fans club nya kak lukman sardi.dan jika kalian ingin gabung,umur tidak terbatas asal kalian tidak menanyakan hal-hal yang tidak layak/hal-hal privacy kak lukman sardi.terima kasih.

By:M.Arief Munazat (ketua Lukman Sardi Fans Club)

segera hadir website LUKMAN SARDI FANS CLUB: www.lukmaniast.com